Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Film How To Train Your Dragon 3 : The Hidden World


Review, Ulasan, Sinopsis How To Train Your Dragon 3 : The Hidden World. Merupakan karya pamungkas dari trilogi yang telah dibangun sepanjang nyaris satu dekade, jadi bukti bahwa Dean DeBlois yang merangkap menjadi penulis dan sutradara mengalami kegamangan dan ketakutan pasca How to Train your dragon 2 yang telah kepalang meletakkan standar tinggi di franchise ini. Bahkan di ranah animasi tiga dimensi secara keseluruhan.

Siapapun yang berniat menonton film ini, sejak awal aku peringatkan agar menurunkan ekspektasi ketika installment kedua yang dijadikan acuan. gagalnya How to train your dragon 2 memenangkan oscar barangkali bisa jadi merupakan salah satu pemicu peforma DeBlois yang terasa kendur, terutama dalam penulisan naskah ketika seri kedua menjadi puncak artistiknya yang menimbulkan momen WTF ketika ternyata Big hero 6 lah yang keluar sebagai pemenang. Walau jangan salah bila Big hero 6 tetap merupakan salah satu film terbaik keluaran Walt Disney Animation.

Karena itu, di film ketiga ini tidak ada lagi nuansa fresh ketika kita sudah dihadirkan oleh banyak hal sejak film pertamanya tahun 2010 lalu. Yang kemudian diperparah dengan karakterisasi Hiccup yang seolah mewakili DeBlois yang juga mendapatkan tekanan dari Dreamworks gamang dan  ragu-ragu disaat seharusnya dia tampil heroik dan jor-joran.

Begitu juga dengan Grimmel yang kali ini disulih suarakan oleh aktor senior Murray Abraham terkesan miss cast dan kekurangan daya tarik. Sementara porsi Gobber dikurangi dan digantikan oleh karakter Valka yang dinarasikan dengan merdu oleh Cate Blanchett yang selalu sukses mencuri spotlight.



Namun dari tata produksi, film ini jelas lebih unggul dari perkembangan teknologi CGI yang begitu pesat. Kualitas animasi The Hidden World yang terasa lebih kaya dan jauh lebih manusiawi. Di satu momen kita akan melihat salah satu karakter menguap, pun tidak ada lagi motion yang terkesan animasi yang dibuat-buat karena semuanya terlihat begitu nyata dan membuat decak kagum.

Sementara signature DeBlois yang kita lihat di seri kedua, kembali hadir disini dan adegan tersebut menjadi highlight bagi keseluruhan film. Ada dua momen yang pada akhirnya mengangkat kualitas film ini ke derajat yang jauh lebih tinggi, yang pada saat bersamaan membuatku terharu, merinding, dan berdecak kagum berkali-kali akan keajaiban sinema yang kehadiranya cukup langka dan sulit di temui dalam animasi manapun.

Overall, How To Train Your Dragon 3 : The Hidden World sangat layak disaksikan dalam format tiga dimensi, menjadi pembuka tahun ini dengan penuh warna, simpatik, walau di aspek emosional terasa cukup gagal ketika DeBlois kekurangan kepercayaan diri dengan menerapkan moment yang terkesan punya ekspektasi tinggi dari para pendahulunya. Namun setidaknya sebagai penutup franchise, meski tidak seberhasil seri pertamanya, film ini mampu menutupnya dengan respectable, meski cukup prematur dari segi penulisan naskah.

7/10 ⭐